Tim nasional Kenya, Harambee Stars, dikritik atas keputusan mereka untuk mundur dari turnamen pra-CHAN CECAFA yang seharusnya digunakan sebagai pembuka sebelum Kejuaraan Negara-Negara Afrika (CHAN) 2024 pada bulan Agustus.
Meskipun telah tiba di Arusha, Tanzania, negara tujuan turnamen tersebut, Kenya mengundurkan diri di menit-menit terakhir dengan alasan kondisi yang tidak mendukung partisipasi dan persiapan tim secara keseluruhan menjelang turnamen CHAN yang akan mereka selenggarakan bersama Uganda dan Tanzania.
Meskipun Kenya mengundurkan diri, Dewan Asosiasi Sepak Bola Afrika Timur dan Tengah (CECAFA) kemudian mengonfirmasi bahwa turnamen akan tetap berjalan sesuai rencana dengan tuan rumah Tanzania yang akan menghadapi Uganda di Stadion Black Rhino Academy di Karatu, Tanzania, pada hari Selasa, 22 Juli.
“Sangat disayangkan Kenya memutuskan untuk mundur bahkan setelah tim tiba di Karatu. Namun kami akan tetap melanjutkan dan menggelar pertandingan antara ketiga tim karena kami yakin ini akan memberi tim kami platform yang baik untuk menguji diri sebelum CHAN,” kata Pejabat Eksekutif CECAFA, Auka Gecheo.
Pertandingan kedua kompetisi ini akan mempertemukan Uganda melawan Senegal pada 24 Juli, sementara pertandingan terakhir antara Tanzania dan Senegal akan berlangsung pada 27 Juli.
Mundurnya Kenya merupakan pukulan bagi kesiapan mental
Menurut wakil presiden Gor Mahia, Federasi Sepak Bola Kenya (FKF), penarikan diri Kenya akan melemahkan kesiapan mental skuad dan mematikan semangat para penggemar yang mulai percaya.
“Ketidakhadiran di turnamen ini mungkin telah menghancurkan kesiapan mental skuad CHAN kami dan melemahkan semangat para penggemar yang mulai percaya. Ini lebih dari sekadar persiapan; ini adalah pernyataan niat, dan sayangnya, kami melewatkannya,” ujar Bolo kepada Flashscore.
“Meskipun terjadi kendala logistik olahraga di Arusha, bangku teknis Harambee Stars seharusnya melihat gambaran yang lebih besar dan tetap bertahan untuk turnamen ini. Ini bukan sekadar kompetisi persahabatan biasa; ini adalah kesempatan emas.”
Bolo melanjutkan: “Setelah menyusun skuad yang baru saja menyelesaikan jeda pascamusim dan menghabiskan beberapa hari di kamp, turnamen ini menjadi wadah yang sempurna untuk menilai tingkat kebugaran, bereksperimen dengan taktik, dan membangun kekompakan menjelang CHAN. Kepergian kami bukan hanya merugikan pertandingan; kekalahan itu mengganggu momentum, menghancurkan moral, dan mengirimkan pesan yang salah.
“Dalam sepak bola modern, 80% pertandingan dimenangkan di luar lapangan. Perjalanan, logistik, komunikasi, dan pengondisian mental, di situlah kemenangan dibentuk. Federasi sekarang harus menerapkan praktik terbaik global dalam manajemen olahraga dan acara. Mempersiapkan tim nasional bukan hanya tentang bakat; ini tentang struktur, psikologi, dan eksekusi profesional.”
Turnamen yang akan mempertandingkan Senegal ini dapat memberikan kesempatan besar bagi pelatih Harambee Stars, Benni McCarthy, untuk mengukur kesiapan skuadnya menjelang turnamen CHAN.
CAF meluncurkan kampanye dan poster resmi ‘PAMOJA’
Sementara itu, Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) telah resmi meluncurkan kampanye untuk CHAN, dengan meluncurkan poster dan tema resmi turnamen di bawah tajuk “PAMOJA”.
Menurut badan Afrika tersebut, inti dari kampanye ini adalah kata ‘PAMOJA’, istilah Swahili yang berarti “persatuan”. Lebih dari sekadar slogan, ‘PAMOJA’ mewujudkan semangat kebersamaan, harmoni, dan ambisi bersama. Poster ini mencerminkan kekuatan kolektif komunitas Afrika dan nilai-nilai yang dihidupkan oleh sepak bola, yaitu kerja sama tim, kolaborasi, dan solidaritas.
Poster resmi, yang ditampilkan di seluruh platform digital dan mitra siaran CAF, secara visual merangkum semangat sepak bola Afrika dan warisan budaya unik negara tuan rumah. Dirancang dengan motif yang berani dan energik, Poster ini menampilkan landmark Afrika Timur dan elemen simbolis yang selaras dengan nilai-nilai ‘PAMOJA’.
Harambee Stars, yang tergabung dalam Grup A – yang bisa dibilang ‘Grup Neraka’ – akan menghadapi Republik Demokratik Kongo, Maroko, Zambia, dan Angola dalam laga yang diprediksi akan sangat berat.