Pelatih Flamengo Filipe Luis menarik perhatian klub-klub Eropa meski kalah di Piala Dunia Antarklub

Penampilan gemilang Flamengo di Piala Dunia Antarklub berakhir dengan kekalahan 4-2 dari Bayern Munich di babak 16 besar, tetapi pendekatan menyerang tim Brasil di bawah asuhan Filipe Luis telah menuai pujian dan menempatkan pemain berusia 39 tahun itu di radar klub-klub top Eropa.
Meskipun kalah, kampanye Flamengo, yang mencakup kemenangan meyakinkan 3-1 atas Chelsea dari Liga Primer, menunjukkan kemampuan mereka untuk menantang lawan Eropa, suatu prestasi yang belum pernah dicapai klub Brasil mana pun dalam 13 tahun di level ini.

Filipe Luis, mantan bek Atletico Madrid dan Chelsea, telah mengubah Flamengo menjadi kekuatan ofensif yang menarik sejak mengambil alih tahun lalu, memenangkan tiga trofi domestik dalam empat bulan pertamanya sebagai pelatih.

Pertandingan melawan Bayern memperlihatkan Flamengo berjuang dengan gagah berani, dengan gol dari Gerson dan Jorginho melalui penalti yang membuat mereka tetap bersaing. Namun, penyelesaian klinis Bayern, termasuk dua gol dari Harry Kane, terbukti menentukan.

Berbicara setelah pertandingan, Filipe Luis mengakui tantangan menghadapi raksasa Eropa.

“Ada level dalam sepak bola, dan mencapai puncak sulit bagi klub di luar Eropa. Namun, kami menunjukkan bahwa kami dapat bersaing dengan rival yang jauh lebih unggul dan cara kami bermain membawa kami lebih dekat ke kemenangan,” katanya.

Karier manajerial Filipe Luis telah melesat cepat sejak ia menggantikan mantan pelatih Brasil Tite di Flamengo.

Di bawah bimbingannya, klub tersebut memenangkan Copa do Brasil pada bulan November, Supercopa do Brasil melawan Botafogo pada bulan Februari, dan Kejuaraan Carioca pada bulan Maret.

Piala Dunia Antarklub menandai turnamen pertama yang gagal dimenangkan Luís, meskipun prestasinya telah menarik perbandingan dengan ekspor kepelatihan top Brasil.

Media Eropa telah memperhatikannya, dengan Marca menggambarkannya sebagai “salah satu calon pemain hebat,” sementara L’Equipe dari Prancis memuji “transformasi brilian” Flamengo. The Athletic menjulukinya sebagai “pelatih muda dengan masa depan yang cerah.”

Manajer asal Brasil kesulitan menembus Eropa dalam beberapa tahun terakhir, dengan masa singkat Sylvinho di Olympique Lyonnais lebih dari lima tahun lalu menjadi contoh terakhir yang menonjol.

Sementara itu, pelatih asal Portugal dan Argentina mendominasi kancah domestik Brasil, dengan Abel Ferreira, Jorge Jesus, dan Artur Jorge yang masing-masing meraih kesuksesan dalam beberapa musim terakhir dengan memenangkan Libertadores bersama Palmeiras, Flamengo, dan Botafogo.

Flamengo asuhan Filipe Luís memimpin Brasileirao dan berada di babak sistem gugur Copa Libertadores dan Copa do Brasil.

Dengan pengalaman bermain di Eropa dan kesuksesan awal sebagai manajer, Filipe Luis dipandang sebagai harapan terbaik Brasil untuk mengembalikan pelatih asli ke liga-liga top Eropa.

Hanya waktu yang akan menjawab apakah manajer Flamengo akan melanjutkan kebangkitannya dan mengamankan kepindahan ke salah satu klub elite Eropa. Untuk saat ini, kiprahnya di Brasil tengah meletakkan dasar bagi apa yang bisa menjadi langkah maju yang besar bagi pelatih Brasil di panggung global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *